Pesan Nasi Tumpeng | Nasi tumpeng adalah kuliner khas masyarakat jawa yang telah begitu populer hingga menjadi kuliner nasional. Selain rasanya yang luar biasa, nasi tumpeng juga memiliki tampilan luar biasa cantik yang menggugah selera siapa saja untuk menyantapnya. Sayangnya meski telah menjadi begitu populer dan dikenal secara nasional, tidak banyak yang tahu makna yang tersimpan dalam sajian istimewa ini. Tidak hanya nasinya yang dibentuk kerucut, namun lauk pauk yang melengkapinya juga memiliki makna tertentu yang mendalam. Hingga nasi tumpeng menjadi makanan yang wajib tersaji dalam setiap hajatan yang diselenggarakan masyarakat jawa.
Pada dasarnya pesan nasi tumpeng merupakan warisan masyarakat hindu yang dulunya menjadi masyarakat utama di jawa. Ritual selamatan yang rutin mereka lakukan selalu disertai dengan panyajian nasi tumpeng sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya setiap ritual yang mereka selenggarakan memiliki maksud tertentu yang diwakili oleh nasi tumpeng yang berbeda pula. Dan ritual ini kini telah diadopsi menjadi sebuah warisan budaya oleh masyarakat jawa terutama penyajian nasi kuning dalam penyelenggaraan acara selamatan kelahiran, khitanan hingga hari pernikahan. Berikut ini beberapa makna nasi tumpeng dan lauk pauknya:
Sayuran dalam nasi tumpeng
Nasi tumpeng biasanya disajikan pada hajatan tertentu yang istimewa. Tidak hanya pernikahan, namun juga kelahiran, ulang tahun, khitanan hingga memperingati hari pernikahan juga menyajikan nasi tumpeng. Biasanya nasi tumpeng yang digunakan adalah nasi tumpeng kuning dengan bentuk kerucut. Namun tidak menutup kemungkinan nasi yang digunakan adalah nasi putih yang biasanya disajikan pada acara tujuh bulanan. Penyajian nasi tumpeng biasanya diletakkan di bakul besar dengan berbagai macam sayuran. Sayuran yang biasa digunakan antara lain bayam, kangkung dan kacang panjang. Ketiga sayur ini dipilih tidak sembarangan melainkan mewakili makna tertentu. Bahkan ketiga sayur yang dipilih ini memiliki syarat tertentu sehingga tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.
Bayam yang digunakan tidak boleh memiliki daun dengan banyak lekukan. Bayam melambangkan kehidupan yang damai, aman dan tidak memiliki banyak konflik. Harapannya tentu saja kehidupan yang aman dan damai tanpa terjadi konflik yang mampu merusak kedamaian manusia. Manusia akan lebih berhati-hati dalam bersikap sehingga tidak merusak kedamaian yang mereka inginkan selama hidupnya. Sementara kangkung yang dapat hidup disemua habitat baik darat dan air perlambang harapan mampu menjalani kehidupan dalam kondisi apapun. Baik kondisi susah dan senang. Kangkung juga dapat bermakna segala keinginan dan cita-cita yang Anda inginkan dapat tercapai yang berasal dari kata jinangkung.
Sedangkan kacang panjang yang digunakan juga harus utuh tidak boleh patah atau terpotong. Kacang panjang yang utuh berarti sebuah peringatan bahwa manusia harus hidup dengan berpikir panjang sebelum bertindak sehingga terhindar dari kesalahan dalam berperilaku dan menyinggung orang lain. Biasanya berbagai macam sayuran tadi akan direbus dan dicampur menjadi satu bersama dengan parutan kelapa atau biasa disebut urap. Urap ini adalah perlambang sebagai tanggung jawab untuk menghidupi keluarga salah satu pesan tumpeng yang dibuat. Sehingga nantinya diharapkan anak yang dilahirkan sadar akan tanggung jawab yang diembankan padanya sebagai anak.
Lauk pauk dalam nasi tumpeng
Selain berbagai macam sayuran yang digunakan sebagai pelengkap nasi tumpeng, ada juga lauk pauk yang menjadi teman sayuran sebagai pelengkap nasi tumpeng. Biasanya lauk yang digunakan adalah ikan, daging ayam hingga telur. Ikan yang digunakan adalah lele. Ikan lele menjadi simbol kekuatan, ketabahan dan keuletan. Hal ini diambil dari kehidupan lele yang mampu hidup dalam air keruh, air tidak mengalir bahkan dasar sungai yang penuh lumpur. Diharapkan nantinya anak yang dilahirkan memiliki sifat yang ulet dan juga tabah dalam menjalani kehidupan terutama saat keadaan semakin sulit untuk dijalani.
Jika menggunakan ikan teri sebagai sambal goreng kering memiliki makna kebersamaan dan kerukunan dalam pesan nasi tumpeng. Ikan teri yang hidup menggerombol dianggap mampu memberikan panutan kebersamaan dan kerukunan. Sehingga diharapkan nantinya bisa selalu menjaga kebersamaan dan kerukunan dengan keluarga, saudara dan sahabat. Sementara untuk telur yang digunakan sebagai lauk pelengkap, harus diberikan utuh dengan kulitnya telur tidak terkupas. Kulit telur yang tidak dikupas saat disajikan nantinya akan dikupas saat dimakan. Hal ini bermakna bahwa manusia harus hidup dengan penuh perencanaan. Setiap hal yang akan dilakukannya harus dikupas dan dipikirkan serta ditimbang baik-baik sehingga menuai hasil yang baik pula.
Daging ayam dalam nasi tumpeng
Daging ayam adalah lauk wajib yang harus ada sebagai pelengkap nasi kuning. Keberadaan daging ayam untuk lauk pelengkap nasi kuning bukannya tanpa arti namun memiliki makna di dalamnya. Ingkung ayam dianggap sebagai simbol terbaik untuk menyatakan penyembahan kepada Tuhan. Karena itu keberadaan ayam pada nasi tumpeng dianggap memiliki makna sebuah ketenangan hati karena telah melakukan penyembahan sempurna kepada Tuhan. Biasanya untuk menambahkan kesempurnaan makna penyembahan kepada Tuhan dipilih ayam jantan yang memiliki tubuh lebih besar dan kuat. Makna besar dan kuat ini adalah lagi-lagi simbol penyembahan yang luar biasa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan penyembahan sekuat tenaga, manusia akan mendapatkan ketenangan hati yang sempurna di dunia.
Nasi tumpeng berbentuk kerucut
Nasi tumpeng memiliki bentuk yang sangat khas. Biasanya nasi tumpeng disajikan berbentuk kerucut atau dinamakan gunungan dalam istilah masyarakat jawa. Bentuk gunungan ini bukannya tidak memiliki arti melainkan sarat makna sehingga keberadaan nasi tumpeng ini dianggap penting dalam sebuah hajatan yang diselenggarakan masyarakat jawa.
Bentuk gunungan merupakan bentuk atau simbol spiritual tertinggi. Gunung dalam kepercayaan masyarakat jawa merupakan tempat tertinggi yang menghubungkan manusia dengan langit. Artinya di gunung manusia semakin dekat dengan langit yang membuatnya tidak jauh dari surga. Hingga akhirnya bentuk gunungan pada nasi tumpeng dianggap sebagai tempat tertinggi untuk sang pencipta yang disembah manusia.
Selain sebagai tempat sang pencipta, bentuk gunungan pada nasi tumpeng juga dianggap sebagai tangan yang terkatup rapat untuk menyembah sang pencipta. Hal ini menjadi simbol penghambaan manusia yang luar biasa kepada Sang Pencipta. Sehingga nasi tumpeng dapat dianggap sebagai wujud penghambaan manusia kepada Tuhan yang digunakan untuk menunjukkan rasa syukur atas segala kenikmatan yang diberikan Tuhan.
Sementara penyajian nasi tumpeng yang diletakkan di tengah-tengah bakul atau nampan dan dikelilingi oleh banyak lauk pauk dan sayuran juga bukannya tidak menunjukkan makna. Nasi tumpeng yang menjulang dianggap sebagai sebuah gunung. Sedangkan lauk pauk disekelilingnya merupakan tanah yang berada di bawah kaki gunung. Sayuran yang berada disekeliling lauk pauk juga menjadi makna tanaman yang tumbuh di sekitar kaki gunung. Ketiga hal ini merupakan keselerasan yang dibentuk antara gunung, tanah dan tanaman di sekitarnya. Ketiga hal ini merupakan perlambang keseimbangan yang terjadi antara manusia dengan alam dan segala isinya. Keseimbangan ini haruslah selalu diingat oleh manusia sehingga perilaku manusia yang serakah tidak akan menghancurkan alam dan isinya yang memang sengaja diciptakan untuk menusia hidup begitulah dibalik pesan nasi tumpeng.
